Mamuju-ME-Bakal calon Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) mengundang wartawan ngopi bersama di Warkop Hero Cape, Minggu, (28/8)
Suhardi Duka yang didampingi oleh Sekretaris Komisi I DPRD Sulbar Sukri Umar, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Marwan, dan beberapa tim pemenagan SDK-Kalma juga turut hadir pada acara ngopi bareng ini.
Marwan yang bertindak selaku moderator, menyampaikan pertemua kali ini bersama puluhan pers, hanya sekdar menyampaikan visi dan misi SDK sebagai calon Gubernur Sulbar.
“Pertemuan ini hanya sebatas Silaturrahim, berdiskusi terkait visi SDK membagun Sulbar, bukan konfrensi pers,” kata Marwan.
Bakal calon Gubernur Sulbar SDK meyampaikan, dirinya maju sebagai calon terkuat di kontestan pilgub Sulbar, baru memegang rekomendasi dari Partai Demokrat secara resmi, yang ditandatangani lansung oleh Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan.
Dari rekomendasi partai demokrat kepada SDK, bisa dipastikan telah memenuhi syarat, mendaftar sebagai calon peserta pilgub 2017, karena Partai Demokrat saat ini telah memiliki sepuluh kursi di DPRD Provinsi.
SDK juga sampai saat ini telah intens membangun komunikasi dengan beberapa pejabat tinggi pengurus partai, seperti partai PKS, PPP dan Hanura.
“Jujur saya katakan, yang baru saya pegang rekomendasinya ada di tim saya, adalah partai Demokrat, hingga demikian bisa dipastikan bisa mendaftar pilgub 2017 dengan 10 kursi,” aku SDK di hadapan puluhan wartawan.
Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan visi dan misinya untuk membangun sulawesi Barat menuju daerah yang maju, melaui pembangunan infrastruktur.
“Yang pasti kita ingin mewujudkan sulawesi Barat menjadi daerah maju dalam artian standar, artinya infrastruktur terpenuhi, jalan bagus, distribusi produksi sudah bisa dilalui, listriknya sudah sampai di desa, air dikota-kota bersih, infrastruktur pendidikan terjangkau dan infrastruktur kesehatan sudah sampai di desa,” terang mantan Bupati Mamuju dua periode ini.
Menurutnya, setelah terpenuhinya infrastruktur tersebut maka kesejahteraan daerah akan diwujudkan dengan cara mengukur indikator ekonomi makro dengan mengurangi ketergantungan, dan meningkatkan kemandirian daerah, juga mengembangkan budaya lokal hingga menekan angka kemiskinan sampai satu persen per tahun. Ia juga mengatakan, jika terpilih sebagai gubernur maka dirinya akan menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka, bersahabat dan lebih efisien mengelola anggaran, juga efisien menentukan prioritas pembangunan. (IR)
Suhardi Duka yang didampingi oleh Sekretaris Komisi I DPRD Sulbar Sukri Umar, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Marwan, dan beberapa tim pemenagan SDK-Kalma juga turut hadir pada acara ngopi bareng ini.
Marwan yang bertindak selaku moderator, menyampaikan pertemua kali ini bersama puluhan pers, hanya sekdar menyampaikan visi dan misi SDK sebagai calon Gubernur Sulbar.
“Pertemuan ini hanya sebatas Silaturrahim, berdiskusi terkait visi SDK membagun Sulbar, bukan konfrensi pers,” kata Marwan.
Bakal calon Gubernur Sulbar SDK meyampaikan, dirinya maju sebagai calon terkuat di kontestan pilgub Sulbar, baru memegang rekomendasi dari Partai Demokrat secara resmi, yang ditandatangani lansung oleh Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan.
Dari rekomendasi partai demokrat kepada SDK, bisa dipastikan telah memenuhi syarat, mendaftar sebagai calon peserta pilgub 2017, karena Partai Demokrat saat ini telah memiliki sepuluh kursi di DPRD Provinsi.
SDK juga sampai saat ini telah intens membangun komunikasi dengan beberapa pejabat tinggi pengurus partai, seperti partai PKS, PPP dan Hanura.
“Jujur saya katakan, yang baru saya pegang rekomendasinya ada di tim saya, adalah partai Demokrat, hingga demikian bisa dipastikan bisa mendaftar pilgub 2017 dengan 10 kursi,” aku SDK di hadapan puluhan wartawan.
Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan visi dan misinya untuk membangun sulawesi Barat menuju daerah yang maju, melaui pembangunan infrastruktur.
“Yang pasti kita ingin mewujudkan sulawesi Barat menjadi daerah maju dalam artian standar, artinya infrastruktur terpenuhi, jalan bagus, distribusi produksi sudah bisa dilalui, listriknya sudah sampai di desa, air dikota-kota bersih, infrastruktur pendidikan terjangkau dan infrastruktur kesehatan sudah sampai di desa,” terang mantan Bupati Mamuju dua periode ini.
Menurutnya, setelah terpenuhinya infrastruktur tersebut maka kesejahteraan daerah akan diwujudkan dengan cara mengukur indikator ekonomi makro dengan mengurangi ketergantungan, dan meningkatkan kemandirian daerah, juga mengembangkan budaya lokal hingga menekan angka kemiskinan sampai satu persen per tahun. Ia juga mengatakan, jika terpilih sebagai gubernur maka dirinya akan menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka, bersahabat dan lebih efisien mengelola anggaran, juga efisien menentukan prioritas pembangunan. (IR)